Bukti Keagungan Cinta...
20.03 Edit This 0 Comments »Jam tangan bergambarkan pucca di pergelangan tanganku menunjukkan pukul 07.45 wib. Ituberarti kurang 5 menit lagi bel masuk sekolah, tapi masih belum berangkat.jalanan menuju sekolah sudah terlihat sepi aku berjalan meni'mati ayunanan langkahku yang semakin cepat karna takut terlambat sekolah. Aku menatap jam kecil di pergelanganku jarum jam yang pendek menuju angka 7 dan yang panjang menuju angka 11 lebih. Dari pelupuk mataku terlihat kemegahan gedung MAN tambakberas tempatku sekolah, aku terus berlari karena ku melihat teman-temanku sudah berbaris di depan kelas. Sesampai di depan gerbang dengan nafas yang ngos-ngosan dan kekecewaan karena usahaku sia-sia, aku tidak diizinkan masuk kelas melainkan harus menerima hukuman yakni berdiri sendirian di halaman sekolah selama dua jam pelajaran. Entahlah aku mendapat anugerah apa tiba-tiba pandanganku tertuju pada seorang cowok yang asing ku lihat. Mungkin dia anak baru, Ach bodoh amat cuekin ja dech... Semakin siang cahaya mentari semakin menyengat hukumanku masih kurang 10 menit lagi, bete banget dech kalo' harus berdiri sendiri di lapangan yang panasnya minta ampun. Ngga' lama kemudian cowok itu menghampiriku dan memberiku minuman dengan senyumannya yang manis. Tapi sayang belum sempat kenalan dia keburu lari. Dia lari menuju kelas XI BHS 3, itu berarti dia satu kelas ma aku. Hukumanku telah usaiaku memasuki kelas yang lagi pelajaran bahasa inggris, teman-teman pada serius menyaksikan cowok itu memperkenalkan dirinya. Ternyata namanya Ubaid, ia manatapku pekat, aku semakin bertanya-tanya. Kenapa dari awal bertemu lagaknya dah aneh banget? Sepertinya aku pernah mengenalnya. Tapi dimana aku mengenalnya dan siapa dia?. Perkenalan telah usai, Ubaid mengambil tempat duduk di belakangku.
Aku mencoba tanya ke Niera teman sebangkuku, tapi dia juga ngga' tau yang jelas Ubaid itu pindahan dari luar jawa. Truz Icha sahabatku ngedekin aku karena dari tadi Ubaid tanyain aku melulu. Aku semakin bingung, Kelihatannya Ubaid kok dah tau benar tentang aku. Sedangkan aku sedikitpau ta' mengenalinya. Pelajaran bahasa inggris terus berlanjut namun pikiranku nentah kemana... Akhirnya bel istirahat berbunyi, Rieza temanku yang paling usil mengajakku ke perpustakaan namun aku ta' bergeming, Icha dan Ami mengajakku ke kantin namun aku menolaknya. Di kelas tinggallah 2 insan yakni aku dan Ubaid yang diam termenung, tak tau apa yang harus di lakukan, tiba-tiba ia duduk di sampingku. Dia menatap dalam-dalam tepat pada mataku,aku semakin takut, nadi ku berdetak 10 kali lipat dari biasanya, jantungku berdetak seperti detakan drum "bum...bum...bum"dia baru knal aku tapi kenapa dia selancang ini, aku takut jika ia jatuh cinta denganku...tak lama kemudian dia mencurahkan perasaanya untuku...ia bilang, ia cinta aku, ia sayang aku, ia sayang aku sejak pertama kali bertemu, aku semakin penasaran baru tadi kenal masa' bisa jatuh cinta...?aku langsung ketawain dia meski jantung berdebar lebih kencang, Ubaid semakin meyakinkan bahwa ia ga' bohong, dia bener-bener cinta dan sayang ma aku... Ubaid tawarkan apa yang harus ia lakukan buat buktiin cintanya. Aku hanya nyengir karena itu hal bodoh, trick cowok buat ngedapetin cewek. Akhirnya ia tunduk di bawah lututku. Memohon, meminta, apa yang harus ia lakukan. Aku terdiam lidahku telah membeku ta' dapat berucap melihat teman-teman dah di kelas menyaksikan aku dan Ubaid. Ubaid masih tunduk dan memohon.
Bel berbunyi menandakan waktu istirahat telah habis. Namun di kelas XI BHS 3 lagi jam kosong. Ubaid masih terus memohon dan memohon. aku ta' berpikir panjang, aku mengajak Icha dan Niera ke kamar mandi. Di situ aku ceritakan apa yang terjadi antara aku ma Ubaid. Aku minta masukan dari mereka, apa yang sebaiknya aku minta dari Ubaid sebagai bukti cintanya padaku.
Menurut Niera, aku disuruh morotin Ubaid. Kalo' Ubaid beneran cinta pasti turutin apa yang aku minta. Tapi kalo' menurutku ngga' banget deh... Kalo' aku turutin Niera berarti aku cewek matre dunkz..!! Ngga' ach, jadi cewek matre kan ngga' baik.
Terus kalo' pendapat Icha aku di suruh mesum ma Ubaid, kalo' Ubaid mau berarti dia beneran sayang dan cinta ma aku. Tapi ngga' juga ach, sama aja aku kayak cewek murahan. Mending aku diamin aja dech, kalo' Ubaid mang sayang dan cinta ma aku dia ngga' bakal cari yang lain kok. Dia pasti mau bertahan untukku, yang penting aku ngga' sakitin dia... Gitu aja kok repot.
Setelah itu aku, Niera, dan Icha masuk ke kelas. Ngga' lama kemudian bel pulang sekolah berdering. Aku bergegas membereskan buku-bukuku, dan aku melihat sepucuk surat beramplop merahdiselipkan di bukuku. Aku masukkan aja semua ke dalam tas, dan sesampai di rumah aku membaca surat itu.
Dear: Poe3...
Sebelumnya aku minta maaf....
Put, mungkin kamu menganggap kita baru kenal...
Sebenarnya kita dah lama kenal Put...
Namun...
Perkenalan kita dipisahkan oleh waktu...
Kamu tau siapa aku???
Aku M. Ferdian Ubaidillah...
Kamu dulu biasa panggil aku Ferdian..
Aku teman kamu waktu kecil...
Aku pindah ke kalimantan...
Karna aku ikut orangtuaku...
Kamu ingat aku?
Aku mencintaimu sejak kecil...
Dan aku yakin kamu juga merasakan apa yang ku rasa...
Dan sekarang aku memutuskan sekolah di sini hanya untuk menemuimu...
Sebagai tanda bukti aku sayang dan cinta kamu...
Namun...
Bukti ini belum sempurna...
Sebelum Kamu mengungkap apa yang kamu inginkan dari aku...
"IK HOU VAN JOU..."
Aku masih menunggu permintaan dan jawabanmu untukku...
By: ferdian With Love...
Aku mencoba tanya ke Niera teman sebangkuku, tapi dia juga ngga' tau yang jelas Ubaid itu pindahan dari luar jawa. Truz Icha sahabatku ngedekin aku karena dari tadi Ubaid tanyain aku melulu. Aku semakin bingung, Kelihatannya Ubaid kok dah tau benar tentang aku. Sedangkan aku sedikitpau ta' mengenalinya. Pelajaran bahasa inggris terus berlanjut namun pikiranku nentah kemana... Akhirnya bel istirahat berbunyi, Rieza temanku yang paling usil mengajakku ke perpustakaan namun aku ta' bergeming, Icha dan Ami mengajakku ke kantin namun aku menolaknya. Di kelas tinggallah 2 insan yakni aku dan Ubaid yang diam termenung, tak tau apa yang harus di lakukan, tiba-tiba ia duduk di sampingku. Dia menatap dalam-dalam tepat pada mataku,aku semakin takut, nadi ku berdetak 10 kali lipat dari biasanya, jantungku berdetak seperti detakan drum "bum...bum...bum"dia baru knal aku tapi kenapa dia selancang ini, aku takut jika ia jatuh cinta denganku...tak lama kemudian dia mencurahkan perasaanya untuku...ia bilang, ia cinta aku, ia sayang aku, ia sayang aku sejak pertama kali bertemu, aku semakin penasaran baru tadi kenal masa' bisa jatuh cinta...?aku langsung ketawain dia meski jantung berdebar lebih kencang, Ubaid semakin meyakinkan bahwa ia ga' bohong, dia bener-bener cinta dan sayang ma aku... Ubaid tawarkan apa yang harus ia lakukan buat buktiin cintanya. Aku hanya nyengir karena itu hal bodoh, trick cowok buat ngedapetin cewek. Akhirnya ia tunduk di bawah lututku. Memohon, meminta, apa yang harus ia lakukan. Aku terdiam lidahku telah membeku ta' dapat berucap melihat teman-teman dah di kelas menyaksikan aku dan Ubaid. Ubaid masih tunduk dan memohon.
Bel berbunyi menandakan waktu istirahat telah habis. Namun di kelas XI BHS 3 lagi jam kosong. Ubaid masih terus memohon dan memohon. aku ta' berpikir panjang, aku mengajak Icha dan Niera ke kamar mandi. Di situ aku ceritakan apa yang terjadi antara aku ma Ubaid. Aku minta masukan dari mereka, apa yang sebaiknya aku minta dari Ubaid sebagai bukti cintanya padaku.
Menurut Niera, aku disuruh morotin Ubaid. Kalo' Ubaid beneran cinta pasti turutin apa yang aku minta. Tapi kalo' menurutku ngga' banget deh... Kalo' aku turutin Niera berarti aku cewek matre dunkz..!! Ngga' ach, jadi cewek matre kan ngga' baik.
Terus kalo' pendapat Icha aku di suruh mesum ma Ubaid, kalo' Ubaid mau berarti dia beneran sayang dan cinta ma aku. Tapi ngga' juga ach, sama aja aku kayak cewek murahan. Mending aku diamin aja dech, kalo' Ubaid mang sayang dan cinta ma aku dia ngga' bakal cari yang lain kok. Dia pasti mau bertahan untukku, yang penting aku ngga' sakitin dia... Gitu aja kok repot.
Setelah itu aku, Niera, dan Icha masuk ke kelas. Ngga' lama kemudian bel pulang sekolah berdering. Aku bergegas membereskan buku-bukuku, dan aku melihat sepucuk surat beramplop merahdiselipkan di bukuku. Aku masukkan aja semua ke dalam tas, dan sesampai di rumah aku membaca surat itu.
Dear: Poe3...
Sebelumnya aku minta maaf....
Put, mungkin kamu menganggap kita baru kenal...
Sebenarnya kita dah lama kenal Put...
Namun...
Perkenalan kita dipisahkan oleh waktu...
Kamu tau siapa aku???
Aku M. Ferdian Ubaidillah...
Kamu dulu biasa panggil aku Ferdian..
Aku teman kamu waktu kecil...
Aku pindah ke kalimantan...
Karna aku ikut orangtuaku...
Kamu ingat aku?
Aku mencintaimu sejak kecil...
Dan aku yakin kamu juga merasakan apa yang ku rasa...
Dan sekarang aku memutuskan sekolah di sini hanya untuk menemuimu...
Sebagai tanda bukti aku sayang dan cinta kamu...
Namun...
Bukti ini belum sempurna...
Sebelum Kamu mengungkap apa yang kamu inginkan dari aku...
"IK HOU VAN JOU..."
Aku masih menunggu permintaan dan jawabanmu untukku...
By: ferdian With Love...